Pernikahan
Segenap
keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor mengucapkan
alfu mabruk dan mengiringkan do'a kepada kader-kader Pondok
Modern yang melangsungkan pernikahan. Semoga mereka menjadi
keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, dan semoga mendapatkan
keturunan yang melanjutkan perjuangan di Pondok Modern, bermanfaat
bagi agama dan bangsa, amin. Mereka yang melangsungkan pernikahan
adalah :
|
KH.
Kafrawi Ridwan, M.A
Dengan
Hj. Ismarlini, SH Pada tanggal 15 Januari
2001
Ust.
Suyanto, S.Ag (Pacitan)
dengan
Ustdz.
Eko Nur Fathimah, S.Ag (Sragen) Pada tanggal 18 Pebruari 2001
Ust.
Muhammad Mubarak, S.Ag (Mambil - Ponorogo)
Dengan
Ustd.
Musahilatin Pada
tanggal 10 Maret 2001
Ust.
H. Nasruddin, Lc (Sawoo - Ponorogo)
dengan
Afidah
Hani
Fauziyah (Gontor-Ponorogo) Pada tanggal 27 Mei 2001
|
|
Ust.
Muhammad Tasdiq, S,Ag (Tulungagung)
dengan
Siti
Ummi Rikhana, S.Ag (mambil - Ponorogo) Pada tanggal 28 Agustus
2001
Ust.
Damanhuri, S.Ag (Malo - Ponorogo
dengan
dr.
Khusnul Khotimah (Balong - Ponorogo) Pada tanggal 25 September
2001
Ust.
Sunarto, S.Ag, (Sooko)
dengan
Ustd.
Ummi Hanifa (Jakarta) Pada tanggal 7 Oktober 2001
|
Berita
Duka
Innalillaahi
wainnaa ilaihi rooji'uun. Seluruh keluarga Pondok Modern Darussalam
Gontor turut berduka cita atas wafatnya beberapa anggota keluarga
Pondok Modern. Semoga arwah mereka diterima oleh Allah SWT.
dengan khusnul khotimah, kesalahan dan dosanya diampuni dengan
penuh maghfiroh-Nya dan amal ibadahnya diterima, dan keluarganya
diberi kesabaran dan ketabahan, amin.
|
KH.
Al-Muhammady bin H. Sofwan Umur : 72 tahun
Hari/Tanggal
: 6 Desember 2000
Alamat : Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 21 Yogyakarta
Keterangan
: Anggota Badan Wakaf
KH. Ibrohim Thoyyib bin KH. Moh. Thoyyib
Umur
: 76 tahun
Tanggal
: 5 Mei 2001
Alamat
: Pondok Modern Wali Songo, Ngabar, Ponorogo
Keterangan
: Pimpinan Pondok Pesantren Wali Songo, Ngabar, Ponorogo
KH.
Abdullah Mahmud bin M. Iskandar
Umur : 73 tahun
Tanggal
: 8 Mei 2001
Alamat
: Timur Kampus Pondok Modern Gontor
Keterangan
: Ketua YPPWPM
Ust. Eko Husni Jaya
Umur : 20 tahun
Alamat
: Jl.Merak Timur No 9 Rt. 5 Ds. Brangsi Kec. Laren Kab.Lamongan
Keterangan : Guru KMI Alumni tahun 2000
Drs. H. Ahmad Bahri AS
Umur
: 60 tahun
Tanggal
: 16 Oktober 2001
Alamat : Sidosermo 3 No. 16 Surabaya
Keterangan : Suami Ibu Siti Utami Sahal, SH. (menantu KH.
Ahmad Sahal).
Dewi
Suyudi
Umur
: 49 tahun
Tanggal
:
Alamat
: Jl. Anggrek No. 2 Mojokerto Jawa Timur
Keterangan
: Keluarga H. Ahmad Sukarto (Pak Lurah Sukarto)
Fardani
Rahman Umur : 13 Tahun
Hari/Tanggal : 17 Juli 2001
Alamat
: Jl. Lestari Gg. Manalagi XII/9 Pejeruk Bangket Kel. Pejeruk
Amdewan Mataram NTB
Keterangan
: Siswa KMI Gontor II
|
|
H.
Dhomiri Fadhil
Umur
:
Hari/Tanggal
: 26 Februari 2001
Alamat
: Kebomas - Gresik
Keterangan : Guru KMI dan Dosen ISID
Ahmad
Mukhlisin
Umur
: 18 tahun
Hari/Tanggal
: 20 Juli 2001
Alamat
: Jl. Kartini No. 34 / 75 Babad Lamongan Jawa Timur
Keterangan
: Siswa Kelas VI K
Endang
Sumarno
Umur
: 12 tahun
Hari/Tanggal
: 8 Agustus 2001
Alamat : Cibuntu Sayuran Rt. 01/06 Gg. Lobe Bandung
Keterangan
: Siswa KMI Darul Muttaqin Banyuwangi
Ahmad
Fauzi Ridwan
Umur
: 15 tahun Hari/Tanggal : 8 Agustus 2001
Alamat
: Jl. Delima Rt. 01/02 Jl. Prof. M. Yamin Kel. Duren Jaya
Bekasi Timur
Keterangan
: Siswa KMI Darul Muttaqin Banyuwangi
M.
Saifuddin
Umur
: 17 tahun Hari/Tanggal : 8 Agustus 2001
Alamat
: Jl. WR Supratman Gg. Waru 11 Pontianak Kalimantan
Keterangan
: Siswa KMI Darul Muttaqin Banyuwangi
Supriadi
bin Hamidi
Umur
: 15 tahun
Hari/Tanggal
: 12 Agustus 2001
Alamat : Jl. Bojonegara Kampung Beji Bojonegara Rt. 02/05
Kec. Bojonegara Kab. Serang Banten
Keterangan
: Siswa KMI Darul Muttaqin Banyuwangi
|
KH
Abdullah Mahmud | KH. Ibrohim Toyyib
| KH. Almuhammady | Ustadz
Damiri Fadil
In Memoriam :
KH Abdullah Mahmud
Beliau
dilahirkan di Ngawi, 15 Sep tember 1928 dari pasangan Bapak
M. Iskandar dan Ibu Ismiatun. Beliau adalah seorang organisator
ulung, setamat dari Tsanawiyah Islam Solo, sudah sibuk dalam
keorganisasian Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), dan
sempat menjabat sebagai Sekretaris Majlis Syari' PSII Pusat.
Sebelum masuk Pondok Modern Darussalam Gontor, sudah aktif
di organisasi Hizbullah. Pada tahun 1951, bersama teman-teman
PSII menentang kebijaksanaan Pemerintah yang menyebabkan
masuk penjara selama 9 bulan. Sekeluarnya dari penjara,
oleh bapaknya dihadapkan kepada dua pilihan antara melanjutkan
belajar atau mencari pekerjaan. Dengan penuh keyakinan yang
didorong semangat belajar beliau memilih untuk melanjutkan
belajar. Tanggal 4 Januari 1952 beliau masuk Pondok Modern
Darussalam Gontor di umurnya yang ke-24 tahun. Dikarenakan
tahun ajaran baru sudah berjalan setengah tahun, beliau
belum dapat diterima sebagai santri, melainkan diterima
sebagai mustami'. Baru pada bulan Syawwal dapat diterima
sebagai santri kelas tiga.
Selama di KMI, beliau tidak pernah meninggalkan semangat
berorganisasi dengan aktif berkecimpung dalam organisasi-organisasi
yang ada di Pondok Modern Darussalam Gontor. Ketika mukim
pertama kalinya, beliau dipercaya oleh KH. Imam Zarkasyi
untuk menjadi ketua Panitia Bulan Ramadhan (PBR). Karena
dipandang baik dan mampu dalam menjalankan tugas selama
di PBR, maka pada bulan Syawwal juga dipilih menjadi ketua
Panitia Bulan Syawwal (PBS), sampai tiga periodeberturut-turut
(1952,1953,1954). Pada tahun 1954 beliau dipercaya kembali
menjadi ketua PBR. Dan selama di KMI beliau tidak meninggalkan
kesibukannya di PSII.
Setelah tamat dari Pondok Modern tahun 1955 (yang pada waktu
itu hanya sampai kelas lima) , Bapak Pimpinan memberikan
amanat kepada beliau untuk mengajar selama satu tahun, kemudian
pulang ke masyarakat dan kembali terjun di Organisasi PSII
dan PII (Pelajar Islam Indonesia). Pada tahun 1956 beliau
diangkat menjadi Ketua Komisariat PII se-karesidenan Madiun
sampai tahun 1958, dan pada tahun itu pula beliau ditunjuk
sebagai koordinator komisariat PSII daerah Madiun.
Beliau dipanggil kembali ke Gontor oleh KH. Imam Zarkasyi
ketika Pondok hendak mengadakan acara peringatan 4 windu
pada tahun 1958, dan diminta untuk menjadi panitia pelaksana
acara tersebut. Dalam acara Peringatan 4 Windu inilah dilaksanakan
acara penyerahan wakaf dari TRIMURTI kepada IKPM dan pembentukan
Badan Wakaf yang diketuai oleh KH. Idham Cholid, sedangkan
beliau termasuk salah satu anggotanya.
Dalam kurun waktu 3 tahun (1964-19670, beliau menjalankan
tugas yang berbeda, yaitu di samping sebagai pengurus Yayasan
Pondok Modern, juga bertugas sebagai sekretaris Majlis Syari'
PSII di Jakarta. Namun pada tahun 1967 beliau diminta oleh
KH. Ahmad Sahal untuk meninggalkan PSII dan berkonsentrasi
untuk berjuang di Pondok Modern Gontor. Pada tahun 1963
s.d. 1999 beliau dipercaya menjadi Sekretaris Badan Wakaf,
dan dari tahun 1999 sampai 2001 beliau dipercaya sebagai
Ketua II Badan Wakaf Pondok Modern, Ketua Yayasan Pemeliharaan
dan Perluasan Wakaf Pondok Modern, Ketua Majlis Riyasatil-ma'had
Wali Songo Ngabar dan Ketua Yayasan Pendidikan dan Da'wah
Islamiyah Indonesia di Ponorogo.
Beliau juga dipercaya oleh KH. Ahmad Sahal Dan KH. Imam
Zarkasyi untuk menjadi pelaksana pembagunan Masjid Jami
PMDG, yang mulai dibangun tahun 1970. Hanya bermodalkan
kepercayaan, kemauan, dan kesungguhan, beliau menerima amanat
tersebut, dengan sebuah prinsip "karena orang percaya
maka saya berusaha menjalankan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya".
Berangkat dari kebutaan beliau tentang konstruksi bangunan,
beliau mulai mendalami masalah konstruksi bangunan baik
melalui literatur yang ada maupun berkonsultasi kepada ahli
bangunan. Karena keberhasilan beliau dalam melaksanakan
pembangunan masjid dengan baik, maka KH. Ahmad Sahal dan
KH. Imam Zarkasyi mempercayakan tanggung jawab pembangunan
gedung-gedung Pondok Modern Gontor kepada beliau.
Di tengah-tengah kesibukan beliau sebagai Ketua Yayasan
Pemeliharaan dan Perluasan Wakaf Pondok Modern dan penanggung
jawab pembangunan pergedungan Pondok Modern Gontor, beliau
menyempatkan diri untuk menulis buku Tata Negara sebagai
buku paket di KMI Pondok Modern Darussalam dan sebagian
Pondok-pondok Alumni.
Pada hari selasa tanggal 8 Mei 2001/14 Safar 1422 pukul
06.30 di Rumah Sakit Aisyiyah Ponorogo, beliau dipanggil
ke rahmatullah pada usia 73 tahun yang disebabkan oleh lemah
jantung dan sembab paru. Beliau dikebumikan di makam Pondok
Modern Darussalam Gontor yang belum lama selesai dibangun,
sekaligus untuk bukti kebenaran ucapan beliau yang sering
diucapkan di akhir-akhir hayatnya : Saya lah yang
akan menjadi penghuni pertama kali makam itu.
Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa-dosanya dan menerima
segala amalnya.
Biodata
Nama : KH. Abdullah Mahmud
Tempat/Tgl. Lahir : Kauman Ngawi, 15 September 1928
Usia : 73 tahun
Wafat : 8 Mei 2001
Pendidikan : - Madrasah Ibtidaiyah (1942)
- Madrasah Al-Islam Solo (1945)
- KMI Gontor (1956)
- Mahasiswa Perguruan Tinggi Darussalam (PTD) 1963-1964
Jabatan Di Pondok Modern Darussalam Gontor
1. Guru KMI Pondok Modern Darussalam Gontor 1957-2001
2. Sekretaris Yayasan Perguruan Tinggi Darussalam 1963
3. Ketua Yayasan Pemeliharaan dan Perluasan Wakaf Pondok
Modern 1998- 2001
4. Anggota Badan Wakaf Pondok Modern Sejak 1958
5. Ketua Badan Wakaf PM. Darussalam Gontor 1998-2001
Di luar Pondok Modern Darussalam Gontor
1. Anggota Pasukan Hizbullah tahun 1947
2. Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) Daerah Madiun
3. Sekretaris Jendral PSII Pusat
4. Ketua Majlisu Riasatil-Ma'had Wali Songo Ngabar Ponorogo
5. Ketua Yayasan Pendidikan dan Dakwah Islamiyah Indonesia
di Ponorogo.
Istri 1. Siti Tismiyati (almarhumah)
2. Ummi Salamah
Mendapat 6 orang putra/putri dari Ibu Siti Tismiyati dengan
7 orang cucu.
KH.
Almuhammady :
Dari Gontor menjadi Pengusaha Batik

Beliau
dilahirkan di Madiun, 29 Mei 1928, dari pasangan Bapak H.
Sofwan dan Ibu Hj. Siti Aminah. Beliau adalah salah seorang
murid dan anak asuh KH. Ahmad Sahal yang taat dan tekun,
sehingga sampai akhir hayatnya selalu mengamalkan nilai
dan ajaran Pondok Modern Gontor.
Setelah menamatkan Sekolah Rakyat di Madiun tahun 1939,
beliau melanjutkan pendidikannya di MULO, sekolah lanjutan
tingkat pertama zaman Belanda pada waktu itu. Sejak anak-anak,
Almuhammady mendapat pengetahuan agama dari kedua orang
tuanya, sehingga setelah menamatkan pendidikannya di MULO
tahun 1941, beliau melanjutkan ke Pondok Modern Darussalam
Gontor dan tamat pada tahun 1946.
Semasa menjadi santri di Gontor, beliau termasuk santri
yang tekun dan pandai, sehingga KH. Ahmad Sahal menganggap
beliau seperti anak kandungnya sendiri, bahkan putra dan
putri KH. Ahmad Sahal diasuh oleh beliau sejak kecil hingga
beliau tamat.
Setamat dari KMI, beliau tidak melanjutkan studi, melainkan
bekerja membantu orang tuanya di toko buku dan alat-alat
tulis HYY Ibrohim di Jln. KH. Agus Salim, Madiun.
Pada tahun 1948, beliau menikah dengan Siti Astanah binti
H. Bilal, Yogyakarta. Namun pada tahun itu beliau belum
berdomisili di kota Gudeg tersebut dan kembali ke Madiun
meneruskan usaha orang tuanya.
Tahun 1950 beliau pindah ke Yogyakarta dan mulai merintis
batik, belajar dari H. Bilal, mertuanya. Dengan bermodal
ketekunan dan kedisiplinan, beliau meneruskan perusahaan
batik H. Bilal dengan manajemen yang rapi, dan pengetahuannya
akan berbagai corak batik nusantara, menjadikan perusahaan
tersebut berkembang maju. Dari keahliannya dan karya batiknya,
beliau mulai memasarkan batiknya ke beberapa daerah di pulau
Jawa, Sumatra, dan Kalimantan, bahkan sampai ke beberapa
negara seperti Suriname sampai saat ini.
Keberhasilannya sebagai pengusaha batik bukan berarti lupa
dengan almamaternya, akan tetapi beliau tetap mengabdi dan
sering bersilaturrahmi ke Gontor, bahkan Trimurti dan putra
putrinya yang melanjutkan studi di Yogyakarta sering singgah
di kediamannya, seperti keluarga sendiri.
Pada tahun 1958, pada acara peringatan seperempat Abad Pondok
Modern dan Penyerahan Wakaf oleh Trimurti, beliau termasuk
yang mendapat amanat menjadi penerima wakaf, dan semenjak
itulah beliau menjadi anggota Badan Wakaf Pondok Modern
hingga tahun 2000.
Selain menjadi Anggota Badan Wakaf, beliau juga aktif dalam
beberapa kepengurusan dan organisasi Muhammadiyah di Yogyakarta.
Di antaranya adalah aktif dalam kepengurusan Masjid Syuhada
Yogyakarta, pengurus Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, dan aktif
dalam kegiatan kemasyarakatan lainnya.
Di usianya yang ke 71, beliau mengalami sakit serius dan
di rawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dan
pada tgl. 6 Desember 2000 beliau dipanggil oleh Yang Maha
Kuasa, meninggalkan, seorang istri, 5 orang anak, dan 13
orang cucu.
Selama hidup hingga akhit hayatnya, beliau selalu menanamkan
nilai-nilai dan ajaran Trimurti pendiri Pondok Modern kepada
keluarganya. Semoga amal ibadah beliau diterima disisi-Nya.
Amin yaa robbal aalamin.
Biodata
Nama : KH. Almuhammady
Lahir : 29 Mei 1928
Wafat : 6 Desember 2000
Pendidikan : Sekolah Rakyat (1939)
MULO (1941)
KMI Gontor (1946)
Karier :
1. Pengusaha Batik (1950-2000)
2. Pengurus Masjid Syuhada' Yogkayarta
3. Pengurus Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
4. Anggota Badan Wakaf (1958-2000) 
KH.
Ibrohim Toyib :
Merintis Pesantren Wali Songo

Almarhum
adalah Pimpinan Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo,
salah satu pondok alumni Gontor. Beliau lahir di Ngabar
12 Mei 1925, wafat pada tanggal 5 Mei 2001/12 Shafar 1422
H, jam 20.45 WIB. meninggalkan seorang isteri, dan tujuh
putra\putri.
Beliau menamat-kan belajarnya di SR (Sekolah Rakyat) pada
tahun 1937, kemudian melanjutkan belajarnya di Madrasah
Bustanul Ulum Tegalsari, tamat pada tahun 1946. Selama belajar
di Madrasah beliau juga belajar kitab kuning di malam harinya,
dan mengajar adik-adik kelasnya.
Pada tahun 1947 beliau masuk KMI Gontor, langsung diterima
di kelas III. Pada tahun 1948 beliau sempat keluar dari
KMI untuk ikut berjuang melawan pemberontakan PKI di Madiun.
Pada tahun 1949 kembali lagi ke KMI untuk meneruskan studi.
Setelah tamat pada tahun 1952, beliau mengabdi di Gontor
sampai tahun 1998. Walaupun demikian beliau tetap tercatat
sebagai guru KMI Gontor hingga akhir hayatnya.
Semasa muda beliau aktif dalam perhimpunan-perhimpunan pemuda
termasuk dalam barisan Hizbullah, juga aktif dalam kepengurusan
GPII. Pada tahun 1961 bersama ayah dan saudara-saudaranya
mulai merintis pondok pesantren dengan santri perdana berjumlah
9 orang, yang mengilhami nama Pondok Pesantren Wali Songo
yang dirintisnya. Pondok ini mempunyai kurikulum yang sama
dengan KMI Gontor sehingga santri-santrinya bisa langsung
melanjutkan ke KMI Gontor. Beliau mewakafkan pondoknya pada
tahun 1980, sepeninggalan beliau kepemimpinan pondok dilanjutkan
oleh tiga orang; KH.Drs. Hariyanto, MA, KH. M. Zainuddin,
Lc, KH. Imam Hidayat, S. Ag.
Biodata:
Nama : KH. Ibrahim Toyyib
Lahir : 12 Mei 1925
Wafat : 5 Mei 2001
Pendidikan : 1. SR (Sekolah Rakyat), tamat 1937
2. Bustanul Ulum, Tegalsari, tamat 1946
3. KMI Gontor, 1947 s.d. 1952
Karir :
1. Pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar, 1961 s/d
1980
2. Pimpinan Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar, 1980 s/d
2001
3. Wakil Ketua MUI Ponorogo, 1975 s/d 1988
4. Ketua MUI Ponorogo, 1988 s/d 2001
5. Ketua IPHI, s/d 2001
6. Guru KMI Gontor, 1952 s/d 2001
7. Penasehat Yayasan Al-Arham Pesantren Putri Al-Mawaddah
Coper Jetis Ponorogo
8. Rektor Institut Agama Islam Riyadhotul Mujahidin Ngabar
Anggota Legium Vetran RI. 
Ustadz
Muhammad Damiri Fadil, Lc, Dipl.
Kader Generasi Perdana ke Mesir
Muhammad
Damiri Fadil dilahirkan di Gresik, 1 Rajab 1350 dari pasangan
Bapak H. Fadil dan Ibu Hj. Masnunah. Beliau merupakan kader
pertama Pondok Modern Darusalam Gontor (PMDG) yang melanjutkan
studi ke Mesir.
Sebelum masuk Gontor, sempat mondok di Pondok Pesantren
Tebu Ireng Jombang hingga tahun 1948. Pada tahun yang sama
meneruskan studinya ke Pondok Modern Darussalam Gontor hingga
tamat KMI tahun 1952.
Setelah menamatkan KMI, beliau mengabdi di PMDG selama 3
tahun (1953-1956), kemudian melanjutkan studi ke Universitas
Darul Ulum Kairo Mesir hingga meraih gelar Lc tahun 1961.
Pada tahun 1957, sewaktu KH. Imam Zarkasyi berkunjung ke
Mesir dalam rangka menghadiri Muktamar Islam se-Dunia sekaligus
mengurus masalah pelajar/mahasiswa Gontor yang melanjutkan
studi di Kairo, beliaulah yang menjadi guide-nya.
Setelah menamatkan pendidikannya di Darul Ulum pada tahun
1962, melanjutkan studinya di Universitas yang sama hingga
meraih gelar High Diplom tahun 1964, setelah itu melanjutkan
studi lagi di Fakultas Tarbiyah Universitas Ain Syams
Kairo hingga meraih gelar High Diplom in Education tahun
1969.
Selain belajar di Darul Ulum dan Ain Syams, beliau
juga menjabat sebagai lokal staff di KBRI Kairo hingga tahun
1991, kemudian kembali ke tanah air untuk mengabdi di PMDG
hingga akhir hayatnya.
Pada tahun 1987, beliau menikah dengan ibu Hidayatul Hikmah.Walaupun
dalam usia yang sudah cukup lanjut, namun usahanya untuk
memperoleh keturunan terus diusahakan, yang akhirnya pada
tahun 1996 dikaruniai seorang putra bernama Walid Gholi.
Beliau terpilih sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah Institut
Studi Islam Darussalam (ISID) pada tahun 1996 hingga 1998.
Tatkala ditinggal wafat istrinya pada tahun 2000, beliau
masih dalam kondisi rawat jalan karena stroke yang dideritanya.
Mengingat kondisi kesehatan dan fisik yang lemah dan pertimbangan
lain maka beliau di rawat oleh adiknya Ust. Muhith Fadil
yang juga alumni PMDG.
Beliau wafat pada tanggal 24 Pebruari 2001, setelah menjalani
perawatan intensif di RS. Fatmawati Jakarta pada tanggal
24 Februari 2001.
Selama mengabdi di Gontor, selain mengajar di KMI dan dosen
ISID, beliau merupakan salah seorang pakar dan marji
bahasa Arab dan gemar memberikan uslub araby dan hadiitsu
Tsulasa kepada para santri yang kemudian dibukukan menjadi
haditsu kulli yaumin.
Semoga amal dan ibadahnya diterima oleh Allah SWT, dan segala
dosa beliau diampuni oleh Allah Swt.
Biodata
:
Nama : Muhammad Damiri Fadil
Lahir : Gresik 1 Rajab 1350 H, hari Jumat
Wafat : Jakarta, 1 Dzulhijjah 1421/Sabtu, 24 Pebruari 2001
dalam usia 72 tahun.
Pendidikan :
1.
Sekolah Rakyat ( SR ).
2. Pesantren Tebu Ireng Jombang, (1948).
3. KMI Pondok Modern Darussalam Gontor, (1948 - 1952).
4. Universitas Darul Ulum Kairo, Program S 1 , (1956 - 1990).
5. Universitas Darul Ulum Kairo Mesir, Program Diploma,
(1962-1964).
6. Universitas Ain Syams, Program Diploma Tarbiyah,
(1964-1969).
Karir :
1.
Guru KMI Gontor, (1953-1956).
2. Lokal Staf KBRI Mesir, (1964-1991).
3. Dosen ISID / Guru KMI, (1991-2001).
4. Dekan Fakultas Tarbiyah ISID, (1996-1998). 
|
Copyright
by
Panitia
Penerbitan Wardun
Pondok
Modern Darussalam Gontor
Ponorogo
Indonesia telp. (0352) 311711 -311911
email
: darussalam@gontor.or.id
|